Silakan menempatkan Iklan Anda disini

Kamis, 18 Oktober 2012


HEPATITIS

Heru Wijono

Istilah hepatitis artinya kerdangan pada liver, sebagian besar diakibatkan oleh virus. Saat ini terdapat 5 tipe virus hepatitis di dunia yaitu A, B, C, D dan E. Terutama pada Hepatitis B dan C karena berpotensi menimbulkan kelainan hati kronis pada ratusan juta penduduk dunia, serta menimbulkan kanker dan sirosis hati.


Hepatitis A dan E terutama diakibatkan penularan lewat makanan, sedangkan hepatitis B, C, dan D ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Untuk lebih jelasnya kita bahas, 3 tipe yang terbanyak di Indonesia, yaitu hepatitis A,B dan C.

Hepatitis B



Fakta tentang Hepatitis B
  • Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang liver dan dapat menyebabkan penyakit akut dan kronis.
  • Penularan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain yang mengandung virus.
  • Diperkirakan dua milyar penduduk dunia terinfeksi virus hepatitis B dan sekitar 600.000 orang meninggal tiap taun akibat hepatitis B.
  • Kemampuan penularan hepatitis B 50 sd 100 kali lebih besar dibanding HIV/AIDS.
  • Hepatitis B merupakan salah satu resiko utama pada tnaga medis.
  • Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksin yang aman dan efektif.


Sejak tahun 1982 sudah ditemukan vaksin hepatitis B. dilaporkan vaksin Hepatitis B ini 95% efektif  untuk mencegah infeksi serta komplikasi kronisnya.

Penyebaran di dunia

Seperti tampak dalam gambar diatas, jumlah penderita Hepatitis B di Indonesia dan Negara Asia relatif besar dibandingkan dengan di Negara lain


Penularan

Virus Hepatitis B ditularkan melalui kontak langsung dengan darah atau cairan kelamin yang teinfeksi, cara penularan yang sama dengan  HIV, tetapi tingkat penularan Hepatitis B ternyata mencapai 50 sd 100 kali lebih besar dibanding HIV, dan tidak seperi HIV yang akan mati bila berada diluar tubuh manusia, Virus Hepatitis B bisa bertahan sd 7 hari.

Di Negara berkembang penularan sering terjadi akibat :
  • perinatal (dari Ibu ke bayi saat persalinan)
  • infeksi sejak masa kecil (infeksi tanpa gejala, akibat kontak dengan penderita)
  • Cara injeksi yang tidak sehat (termasuk narkoba)
  • Transfusi darah
  • Hubungan seksual yang tidak aman.
Virus Hepatitis B  tidak menular melalui makanan atau minuman. Dengan masa tunas sd 90 hari.

Gejala

Kebanyakan penderita tidak menyadari adanya Virus Hepatitis B  dalam tubuh mereka karena sering tidak timbul gejala. Tetapi pada sebagian penderita didapatkan gejala seperti kulit dan mata menguning, kencing kuning pekat, lemah badan, mual, muntah dan nyeri perut.
90% penderita yang terinfeksi Virus Hepatitis B  akan mengalami kesembuhan dalam waktu 6 bulan, sedangkan 25% sisanya akan kronis.

Pencegahan

Vaksin Virus Hepatitis B  direkomendasikan oleh WHO untuk semua bayi yang baru lahir, pada dewasa dapat diberikan selama 3 kali yaitu pemberian pertama, diikuti sebulan kemudian dan terakhir pada bulan keenam.

Pemberian vaksin pada bayi dan anak anak diharapkan dapat memberikan tingkat perlindungan sebesar 95% , dengan jangka waktu sd 20 tahun, bahkan dilaporkan dapat sd seumur hidup.
Mereka yang sebaiknya divaksinasi :
  • Pasangan atau anggota keluarga penderita
  • Perilaku seksual resiko tinggi
  • Pemakai narkoba (injeksi)
  • Penderita yang sering memerlukan transfuse darah.
  • Penerima transplantasi organ
  • Tenaga kerja medis
  • Pelancong ke daerah dengan hepatitis B tinggi.
Sejak 1982 vaksin Virus Hepatitis B sudah digunakan sebanyak satu milyar, dengan tingkat keamanan dan efektivitas amat baik. Sejak bula Juli 2011, 179 negara sudah memasukkan vaksinasi hepatitis B dalam program vaksinasi masal dan didapatkan penurunan infeksi pada anak dari 8-15% menjadi dibawah 1%.

Hepatitis C

Fakta tentang Hepatitis C

  • Hepatitis C dapat bervariasi mulai dari yang paling ringan, selama beberapa minggu sd penyakit lier kronis kronis, dapat menimbulkan sirosis atau kanker liver.
  • Virus Hepatitis C ditularkan melalui kontak dengan darah penderita.
  • Sekitar 150 penderita terinfeksi Virus Hepatitis C , dan sekiar 350.000 penderita meninggal setiap tahun karena penyakit ini.
  • Virus Hepatitis C data diterapi dengan obat antivirus
  • Sampai saat ini belum ada vaksin untuk Virus Hepatitis C , tetapi riset masih dijalankan
Hepatitis C tertinggi di Mesir (22%) diikuti Pakistan (4.8%) dan Republik Rakyat Cina (3.2%).Indonesia juga termasuk negara dengan jumlah penderita tinggi seperti tampak di bawah  

Penularan

Hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, dapat terjadi saat :
  • Menerima transfuse darah, produk darah atau organ cangkok  yang
  • Injeksi dengan alat suntik yang terkontaminasi
  • Pemakai narkoba (injeksi )
  • Saat persalinan (Ibu Hepatitis C )
Selain itu Hepatitis C  juga dapat menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita, tetapi tidak menular dengan bersentuhan, dan makanan atau minuman.

Gejala

Hepatitis C  memiliki masa tunas selama 2 sd 6 bulan, pada 80% penderita tidak didapatkan  gejala. Sebagian akan menderita demam, lemah badan, penurnan nafsu makan, mual, mutah, nyeri perut, kotoran berwarna seperi dempul, nyeri sendi dan kuning pada mata dan kulit.

Dari 75-85% penderita akan jatuh ke Hepatitis C  kronis, dan 60 sd 70% dari penderita Hepatitis C  konis akan berkembang penjadi penyakit liver kronis, 5-20% menjadi sirosis, dan 1 sd 5% tidak tertolong. Dari 25% kasus kanker liver, 25% diakibatkan Hepatitis C .

Terapi

Kombinasi obat antiretrovirus dengan ribavirin adalah pilihan terapi utama, sayangnya interferon tidak selalu terjangkau, dn tidak selalu dapat diterima oleh badan penderita. Saat ini sedang dikembangkan obat baru, yaitu telaprevir dan boceprevi yang lebih bisa diterima oleh penderita.

Pencegahan

Pencegahan primer

Sampai saat ini belum didapatkan vaksin untuk Hepatitis C , resiko infeksi bisa dikurangi dengan :
  • Menghindari penyuntikan yang tidak diperlukan
  • Hindari produk darah yang tercemar
  • Cara pembuangan alat medis yang tepat
  • Hindari pemakaian narkoba injeksi
  • Hindari pergaulan bebas
  • Tato, tindik dan akupunktur  harus selalu steril
Pencegahan sekunder dan tersier
Rekomendasi WHO untuk penderita Hepatitis C  :
  • Pendidikan dan konseling
  • Imunisasi Hepatitis A dan B untuk mencegah infeksi ganda
  • Terapi sedini mungkin dengan antivirus bila diperlukan
  • Pemantauan dini untuk kelainan liver kronis

Hepatitis A


Fakta mengenai Hepatitis A

  • Hepatitis A menyebabkan kelainan dari ringan sd berat
  • Secara global didapatkan 1.4 juta penderita hepatitis A tiap tahun.
  • Penularan Hepatitis A melalui makanan dan minuman yang tercemar virus Hepatitis A
  • Hepatitis A  sering diakibatkan buruknya sanitasi dan kualitas air minum
  • Cara terbaik mengatasi Hepatitis A  adalah dengan memperbaiki sanitasi tempat tinggal


Hepatitis A  tidak mengakibatkan penyakit hati kronis, dan jarang sekali sampai fatal, tetapi dapat menimbulkan hepatitis fulminan (gagal hati akut), yang sering mengakibatkan kematian.
Indonesia termasuk dalam Negara dengan frekuensi penyakit Hepatitis A  yang tinggi seperti tampak dibawah ini :
 

Penularan

Virus hepatitis A menular terutama melalui jalur fekal-oral, yaitu bila seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kandungan feses penderita. Karena itu penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan sanitasi yang baik.
Siapa saja yang beresiko?
Faktor resiko termasuk:
  • Sanitasi buruk
  • Kurangnya sarana air bersih
  • Kontak dengan penderita (serumah)
  • Bepergian ke daerah endemis

Pencegahan
Perbaikan sanitasi, pengawasan makanan dan imunisasi merupakan cara paling efektif mengatasi hepatitis A.
Penularan hepatitis A  dapat dengan :
  • Suplai air bersih yang cukup
  • Pembuangan limbah rumah tangga yang benar
  • Praktek hygiene pribadi termasuk cuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Beberapa vaksin hepatitis A  sudah tersedia, dan dilaporkn melindungi sd 100 persen sebulan setelah imunisasi, berjuta juta orang telah divaksinasi dan tidak didapatkan efek samping yang serius.
Tetapi vaksin hepatitis A  tidak disarankan pada umur dibawah satu tahun.