Silakan menempatkan Iklan Anda disini

Rabu, 18 November 2009

Kram Perut

Kram Perut

Dr. Heru Wiyono, SpPD

Latar Belakang

Kram perut atau nyeri perut sebenarnya tidak dapat disepelekan, Karena penyebabnya amat beragam. Penyebab nyeri pada perut secara garis besar dapat dibagi 2 yaitu :

· nyeri berasal dari organ dalam perut sendiri

· nyeri yang berasal dari tempat lain tetapi dirasakan di perut (referred pain).

Beberapa mekanisme penyebab kelainan organ dalam perut sendiri antara lain : keradangan pada selaput dinding perut (peritoneum), sumbatan (obstruksi) pada organ berongga (saluran cerna, saluran kemih dan saluran empedu), gangguan pembuluh darah, kelainan pada dinding perut (otot, syaraf, dll),

Keradangan pada selaput dinding perut (peritoneum)

Nyeri akibat keradangan peritoneum ini mempunyai cirri semakin memberat dengn tekanan atau perubahan tegangan peritoneum, baik karena palpasi (perabaan) atau gerakan, seperti pada batuk atau bersin. Penderita umumnya lebih suka berbaring tenang dan menghindari gerakan, tidak seperti penderita kolik, yang cenderung gelisah dan tidak bisa tenang.

Selain itu, nyeri ini lebih terlokalisir, seperti nyeri akibat keradangan usus buntu yang mengalami perforasi (kebocoran) dirasakan di perut bagian kanan bawah, sesuai lokasi.

Sumbatan (obstruksi) organ berongga

Nyeri ini sering hilang timbul, dapat bersifat kolik dan berciri khas tidak jelas lokasinya, berbeda dengan nyeri akibat keradangan peritoneum. Seperti nyeri akibat sumbatan pada usus halus bisa disekitar atau bawah pusar, tetapi penderita sering tidak dapat menunjukkan lokasi yang tepat, karena nyeri ini dapat menyebar sampai dengan pinggang. Hal yang sama juga dapat terjadi pada penderita dengan sumbatan pada usus besar, yang sering di bawah pusar tapi sering juga menyebar ke pinggang.

Sumbatan mendadak pada saluran empedu (biasanya karena batu empedu) umumnya dirasakan sebagai nyeri terus menerus dan tidak bersifat kolik, nyeri akibat sumbatan batu pada kandung empedu dirasakan di perut kanan atas dan menyebar sampai punggung sampai dengan dibawah tulang belikat. Sedangkan sumbatan pada saluran empedu dapat menyebar ke pinggang bagian atas. Nyeri pada saluran pancreas sering dirasakan berkurang dengan menegakkan posisi tubuh.

Nyeri pada kandung kemih dirasakan sebagai nyeri tumpul di atas daerah kemaluan, karena intensitas nyerinya rendah sering tidak dirasakan oleh penderita. Penderita lebih sering mengeluh anyang-anyangen. Sumbatan yang berat pada kandung kemih dapat mengakibatkan nyeri yang semakin lama semakin memberat, dan membuat penderita semakin gelisah. Batu pada kandung kemih sering dirasakan sebagai nyeri pada buah zakar dan ujung kemaluan pada pria dan daerah paha bagian dalam pada wanita. Obstruksi pada saluran kemih lain sering dirasakan sebagai nyeri pada pinggang, yang menyebar sampai perut.

Gangguan dan kelainan pembuluh darah

Tidak seperti yang banyak dikira, tidak semua nyeri akibat kelainan pembuluh darah dalam perut timbul mendadak dan berat. Nyeri akibat emboli atau thrombosis pada arteri mesenterika superior atau rupture (pecah) aorta abdominalis memang berat dan menyebar, tetapi sumbatan pada arteri mesenterika superior juga dapat mengakibatkan nyeri tumpul selama 2 sampai 3 hari sebelum tiba-tiba gejala memberat. Nyeri perut yang menyebar pada daerah tulang ekor, pinggang atau kemaluan dapat menjadi tanda adanya aneurisma (pembesaran) pembuluh darah aorta yang mengalami rupture.

Nyeri pada dinding perut

Nyeri pada dinding perut sering dirasakan terus menerus, dan memberat dengan berdiri lama, dan bersin atau batuk. Pada perdarahan dalam otot dinding perut, yang terkadang didapatkan pada penderita yang menerima obat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah yang berlebihan, perdarahan dapat terkumpul di daerah bawah perut. Nyeri yang memberat dengan menggerakkan otot-otot perut dapat membedakan radang otot (myositis) pada dinding otot dengan kelainan pada organ dalam perut.

Referred pain.

Nyeri yang dirasakan pada perut dapat diakibatkan kelainan pada organ dada, contoh klasik adalah nyeri pada ulu hati pada penderita dengan penyakit koroner yang mengenai dinding bawah jantung. Sebaliknya kelainan pada organ dalam perut dapat menimbulkan gejala yang dirasakan di dada penderita, seperti pada radang akut kandung empedu (kolesistitis). Diperlukan pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh untuk menegakkan diagnosis.

Adanya referred pain dapat disingkirkan dengan pemeriksaan fisik. Penekanan pada daerah yang nyeri tidak akan memperberat gejala pada referred pain. Nyeri akibat referred pain dari tulang belakang akibat kompresi atau penekanan pada akar serabut saraf sering diperberat dengan bersin, batuk, atau peregangan. Sedangkan referred pain akibat kelainan pada testis meningkat dengan menekan organ tersebut. Nyeri akibat referred pain sering dirasakan tumpul dan penderita tidak dapat melokalisir dengan tepat lokasinya.

Belum ada pemeriksaan lain yang dapat menggantikan pemeriksaan fisik dan anamnesis yang komprehensif, pemeriksaan laboratorium dan radiologi dapat membantu tetapi harus selalu ditunjang dengan pemeriksaan fisik dan anamnesis yang baik. Lokasi nyeri dapat membantu dalam menegakkan diagnosis. Seperti dalam tabel

Diagnosis Banding nyeri abdomen berdasarkan lokasi

Perut Kanan Atas

Ulu Hati

Perut kiri atas

Radang kandung empedu

Ulkus Peptikum

Splenic infarct

Radang saluran empedu

Gastritis

Splenic rupture

Radang Pankreas

Refluks asam lambung

Splenic abscess

Pneumonia/empyema

Pankreatitis

Gastritis

Radang selaput paru

Infark myokard

Gastric ulcer

Radang selaput diafragma

Perikarditis

Pancreatitis

Hepatitis

Ruptur aneurisma aorta

Subdiaphragmatic abscess


Radang Esophagus


Perut Kanan Bawah

Sekitar pusar

Perut Kiri Bawah

Radang usus buntu

Awal radang usus buntu

Diverticulitis

Salpingitis

Gastroenteritis

Salpingitis

Inguinal hernia

Sumbatan Usus besar

Inguinal hernia

Kehamilan ektopik

Ruptured aortic aneurysm

Kehamilan ektopik

Nephrolithiasis


Nephrolithiasis

Inflammatory bowel disease


Irritable bowel syndrome

Radang kelenjar linfe mesenterium


Inflammatory bowel disease




Nyeri tersebar di seluruh bagian Perut


Gastroenteritis

Diabetes


Mesenteric ischemia

Malaria

Psychiatric disease


Bowel obstruction



Irritable bowel syndrome



Peritonitis



Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium dapat amat membantu pada penderita dengan nyeri perut. Peningkatan sel darah putih (Lekositosis) sampai dengan >20,000/L didapatkan pada kasus perforasi, pankreatitis, kolesistitis akut, penyakit keradangan pelvis (panggul), dan sumbatan darah pada usus.

Pemeriksaan urine juga dapat menunjukkan kondisi pemenuhan cairan penderita, atau untuk menyingkirkan penyakit ginjal berat, diabetes atau infeksi saluran kemih. Blood urea nitrogen, glukosa darah dan bilirubin serum juga perlu diperiksakan, Kadar amylase serum juga meningkat pada banyak penyakit selain radang pankreas (pancreatitis) seperti perforasi ulkus, obstruksi usus dan kolesistitis akut.

Selain itu pemeriksaan radiologi seperti foto polos perut juga dapat membantu, tetapi perlu diingat, hanya 20% batu ginjal terlihat pada foto polos perut. Pemeriksaan seperti ultrasonografi amat membantu dalam menegakkan diagnosis. Ultrasonografi dapat mendeteksi adanya batu empedu, pembesaran indung telur atau kehamilan ektopik, selain apendisitis (radang usus buntu) akut.


1 komentar:

  1. terimakasih.. sangat membantu dok.. apalagi teman2 saya suka nanya sama saya, ttg sakit perut yg dirasakannya.. insyaAllah saya ingin menjadi dokter juga dok.. mdh2an saya bs pintar sprt dokter.. amien. terimakasih dok.. :)

    BalasHapus

Mencoba menyajikan Informasi mengenai penyakit dalam secara mudah dan gamblang sehingga mudah untuk dipahami