- Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang
liver dan dapat menyebabkan penyakit akut dan kronis.
- Penularan melalui kontak dengan darah atau cairan
tubuh lain yang mengandung virus.
- Diperkirakan dua milyar penduduk dunia terinfeksi
virus hepatitis B dan sekitar 600.000 orang meninggal tiap taun akibat
hepatitis B.
- Kemampuan penularan hepatitis B 50 sd 100 kali
lebih besar dibanding HIV/AIDS.
- Hepatitis B merupakan salah satu resiko utama
pada tnaga medis.
- Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksin yang
aman dan efektif.
- perinatal (dari Ibu ke bayi saat persalinan)
- infeksi sejak masa kecil (infeksi tanpa gejala,
akibat kontak dengan penderita)
- Cara injeksi yang tidak sehat (termasuk narkoba)
- Transfusi darah
- Hubungan seksual yang tidak aman.
- Pasangan atau anggota keluarga penderita
- Perilaku seksual resiko tinggi
- Pemakai narkoba (injeksi)
- Penderita yang sering memerlukan transfuse darah.
- Penerima transplantasi organ
- Tenaga kerja medis
- Pelancong ke daerah dengan hepatitis B tinggi.
Fakta tentang Hepatitis C
- Hepatitis C dapat bervariasi mulai dari yang paling ringan, selama beberapa minggu sd penyakit lier kronis kronis, dapat menimbulkan sirosis atau kanker liver.
- Virus Hepatitis C ditularkan melalui kontak dengan darah penderita.
- Sekitar 150 penderita terinfeksi Virus Hepatitis C , dan sekiar 350.000 penderita meninggal setiap tahun karena penyakit ini.
- Virus Hepatitis C data diterapi dengan obat antivirus
- Sampai saat ini belum ada vaksin untuk Virus Hepatitis C , tetapi riset masih dijalankan
Penularan
Hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, dapat terjadi saat :- Menerima transfuse darah, produk darah atau organ cangkok yang
- Injeksi dengan alat suntik yang terkontaminasi
- Pemakai narkoba (injeksi )
- Saat persalinan (Ibu Hepatitis C )
Gejala
Hepatitis C memiliki masa tunas selama 2 sd 6 bulan, pada 80% penderita tidak didapatkan gejala. Sebagian akan menderita demam, lemah badan, penurnan nafsu makan, mual, mutah, nyeri perut, kotoran berwarna seperi dempul, nyeri sendi dan kuning pada mata dan kulit.Terapi
Kombinasi obat antiretrovirus dengan ribavirin adalah pilihan terapi utama, sayangnya interferon tidak selalu terjangkau, dn tidak selalu dapat diterima oleh badan penderita. Saat ini sedang dikembangkan obat baru, yaitu telaprevir dan boceprevi yang lebih bisa diterima oleh penderita.Pencegahan
Pencegahan primer
Sampai saat ini belum didapatkan vaksin untuk Hepatitis C , resiko infeksi bisa dikurangi dengan :- Menghindari penyuntikan yang tidak diperlukan
- Hindari produk darah yang tercemar
- Cara pembuangan alat medis yang tepat
- Hindari pemakaian narkoba injeksi
- Hindari pergaulan bebas
- Tato, tindik dan akupunktur harus selalu steril
Pencegahan sekunder dan tersier
Rekomendasi WHO untuk penderita Hepatitis C
:- Pendidikan dan konseling
- Imunisasi Hepatitis A dan B untuk mencegah infeksi ganda
- Terapi sedini mungkin dengan antivirus bila diperlukan
- Pemantauan dini untuk kelainan liver kronis
Hepatitis A
Fakta mengenai Hepatitis A
- Hepatitis A menyebabkan kelainan dari ringan sd berat
- Secara global didapatkan 1.4 juta penderita hepatitis A tiap tahun.
- Penularan Hepatitis A melalui makanan dan minuman yang tercemar virus Hepatitis A
- Hepatitis A sering diakibatkan buruknya sanitasi dan kualitas air minum
- Cara terbaik mengatasi Hepatitis A adalah dengan memperbaiki sanitasi tempat tinggal
Indonesia termasuk dalam Negara dengan frekuensi penyakit Hepatitis A yang tinggi seperti tampak dibawah ini :
Penularan
Virus hepatitis A menular terutama melalui jalur fekal-oral, yaitu bila seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kandungan feses penderita. Karena itu penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan sanitasi yang baik.- Sanitasi buruk
- Kurangnya sarana air bersih
- Kontak dengan penderita
(serumah)
- Bepergian ke daerah endemis
- Suplai air bersih yang cukup
- Pembuangan limbah rumah tangga
yang benar
- Praktek hygiene pribadi
termasuk cuci tangan dengan air bersih dan sabun.